
Padang Pariaman — Di tengah keterbatasan ekonomi, semangat dan keteguhan hati seorang pemuda asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, bernama Pais, menginspirasi banyak orang. Pemuda sederhana ini berhasil meraih beasiswa pendidikan ke Kairo, Mesir, sebuah kesempatan langka yang menjadi impian banyak pelajar Muslim. Namun, perjalanan menuju cita-cita tersebut sempat terhambat karena kendala biaya keberangkatan.
Pais bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, dan Pais sendiri tak sungkan membantu pekerjaan berat ayahnya, termasuk menjadi kuli angkut, untuk menopang ekonomi keluarga. Baginya, tidak ada pekerjaan yang memalukan jika dilakukan demi cita-cita dan masa depan yang mulia.
“Saya ingin menjadi ulama besar untuk kampung saya. Saya ingin ilmu yang saya dapat di Kairo kelak bisa saya tularkan di sini, untuk membangun generasi yang berilmu dan berakhlak,” tutur Pais dengan mata berkaca.
Kisah inspiratif Pais pun menyentuh hati banyak pihak. Sebuah gerakan sosial “Sedekah Jumat” yang dipimpin oleh Bu Pipi, turut menggalang dana untuk membantunya. Bantuan pun mengalir, tidak hanya dari masyarakat, tapi juga dari pemerintah nagari dan Wali Nagari yang ikut memperhatikan perjuangan Pais.
Wali Nagari menyatakan bahwa Pais adalah representasi pemuda tangguh yang menjadi harapan masa depan nagari. “Kami sangat bangga dan akan terus membantu agar Pais bisa menempuh pendidikannya. Ini bukan hanya perjuangan pribadi, tapi juga kebanggaan untuk seluruh warga Padang Pariaman,” ujarnya.
Kini, Pais tengah mempersiapkan keberangkatannya ke Kairo. Kisah hidupnya menjadi bukti bahwa kemiskinan bukanlah halangan untuk bermimpi besar, dan bahwa bantuan serta kepedulian sosial dari masyarakat mampu mengubah nasib seseorang.
Pais pun berharap kisahnya bisa menginspirasi pemuda lainnya agar tidak malu bekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam meraih cita-cita. “Semoga ini menjadi jalan untuk saya mengabdi kelak kepada agama, bangsa, dan nagari tercinta,” katanya penuh harap. red