
Padang Pariaman, 2 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) bersama Syarikat Islam (SI) kembali menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan perjuangan membela hak-hak buruh dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Syarikat Islam, yang telah berdiri sejak tahun 1905 dengan nama awal Sarekat Dagang Islam (SDI) oleh Haji Samanhudi, merupakan organisasi yang sejak awal berakar kuat dalam perjuangan ekonomi rakyat. Pada masa kolonial, SI hadir untuk melawan diskriminasi ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan dominasi dagang etnis tertentu, serta memperkuat posisi pedagang Muslim pribumi. KH Samanhudi dikenang sebagai pelopor pembela hak buruh dan pelaku dakwah ekonomi berbasis keadilan.
Warisan Perjuangan Tokoh-Tokoh Syarikat Islam:
- H.O.S. Cokroaminoto (1914) memelopori gerakan pembelaan terhadap buruh melalui Serikat Islam. Ia mengkritik keras kebijakan kolonial yang merugikan rakyat dan mendorong lahirnya kesadaran kelas di kalangan buruh.
- H. Agus Salim menegaskan bahwa Islam memerintahkan untuk berserikat dan saling tolong menolong dalam kebajikan. Ia mengabdikan hidupnya membela kaum yang tertindas, khususnya buruh, sebagai bagian dari dakwah sosial dan ekonomi.
Peran SEMMI Sebagai Pewaris Perjuangan
Sebagai organisasi yang lahir dari rahim Syarikat Islam, SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) memegang teguh semangat pendahulunya dalam dakwah ekonomi dan advokasi kebijakan publik. SEMMI hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengawal kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan sebagai mitra kritis terhadap setiap bentuk kebijakan yang menindas kaum kecil.
PW SEMMI Sumatera Barat, dalam momentum May Day 2025 ini, menyuarakan kembali pentingnya keadilan ekonomi bagi kaum buruh. SEMMI menegaskan bahwa demokrasi dan kemerdekaan yang sesungguhnya hanya bisa dirasakan jika hak-hak dasar buruh dilindungi, dijamin, dan diperjuangkan secara nyata.
“Kami, kaum muda dan mahasiswa, adalah bagian dari perjuangan ini. Di tengah kesibukan kampus dan intelektualitas, kami tidak lupa bahwa kami memikul warisan besar perjuangan Syarikat Islam — perjuangan untuk membela yang lemah dan melawan ketidakadilan,” tegas pengurus PW SEMMI Sumatera Barat.
Dengan semangat “Melawan Kaum Mustakbirin bersama Kaum Mustadafin”, SEMMI terus mendorong negara agar menjamin keadilan sosial bagi buruh, sebagai pilar penting pembangunan nasional.(red)