
PADANG PARIAMAN – Dalam rentang waktu yang relatif singkat, hanya 100 hari sejak dilantik sebagai Bupati Padang Pariaman, duet John Kenedy Azis (JKA) dan Wakil Bupati Rahmat Hidayat telah sukses mencuri perhatian publik. Kepemimpinan mereka dikenal cepat, tanggap, dan sarat aksi nyata, membuktikan komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat, mulai dari perbaikan infrastruktur fisik hingga peningkatan kualitas pelayanan publik.
Slogan “Basamo membangun nagari” yang digaungkan JKA-Rahmat bukan sekadar janji, melainkan telah diterjemahkan dalam aksi. Pada awal kepemimpinan, keduanya fokus membangun disiplin di internal Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan memperkuat kebersamaan.
Bupati JKA menegaskan filosofi gerak cepatnya: “Kalau kita tunggu anggaran datang, bisa makan waktu tahunan. Tapi kalau kita mulai dari semangat gotong royong, kita bisa atasi sekarang juga.”
Filosofi ini terbukti dalam penanganan beragam masalah. Mulai dari gorong-gorong tersumbat di Terminal Sicincin yang menjadi penyebab banjir, jembatan putus, irigasi rusak, hingga jalan berlubang. Setiap laporan masyarakat langsung direspons dengan gerak cepat, memberikan solusi yang tepat dan memuaskan. “Gerak cepat bukan sekadar respons, tapi wujud kepedulian nyata. Saat banjir melanda, jembatan putus, dan jalan rusak menghambat, pemimpin hadir membawa solusi – bukan janji,” ungkap JKA.
JKA tak hanya berorientasi pada pembangunan fisik. Ia juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas layanan publik. Inspeksi mendadak (sidak) rutin dilakukan ke Puskesmas, rumah sakit, sekolah, hingga kantor nagari dan kecamatan. Dalam sebuah sidak di Puskesmas, JKA bahkan dengan tegas menegur petugas saat mendapati pasien kesulitan mendapatkan layanan karena kendala biaya dan administrasi.
Sektor pendidikan juga menjadi prioritas. JKA rutin sidak ke sekolah untuk mengecek proses pembelajaran dan kondisi lingkungan sekolah. Demi menjamin wajib belajar 9 tahun, ia menginstruksikan sekolah untuk tidak memungut biaya apapun dari wali murid. Langkah ini dilengkapi dengan gagasan Sekolah Rakyat, menegaskan komitmennya terhadap pendidikan berkarakter.
“Yang saya inginkan saat ini adalah kesejahteraan rakyat, pelayanan kesehatan yang prima, pelayanan pendidikan yang berkarakter, memperbaiki jalan putus, memperbaiki irigasi, meningkatkan PAD, tentu semuanya atas dukungan Bapak/Ibu,” tegas JKA.
Dalam tubuh pemerintahan, JKA-Rahmat berhasil memperbaiki disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelumnya dinilai rendah. Dengan ketegasan, komunikasi intensif, dan teladan langsung dari pimpinan, perubahan signifikan mulai terlihat. ASN kini lebih disiplin, produktif, dan melayani masyarakat dengan sikap yang lebih baik. Sidak ke kantor OPD, sekolah, Puskesmas, dan rumah sakit menjadi agenda harian Bupati dan Wakil Bupati.
Di tengah pemotongan anggaran dari pusat, JKA menjadikan tantangan ini sebagai pemicu inovasi dan kolaborasi. Ia mendorong ASN dan OPD untuk bersinergi. Hasilnya, berbagai program sukses dilaksanakan tanpa bergantung pada dana besar. Salah satu yang fenomenal adalah event Pacu Kudo yang 9 tahun vakum, berhasil digelar kembali dengan meriah berkat partisipasi masyarakat, TNI/Polri, instansi vertikal, swasta, dan perantau. Event lain seperti Festival Juadah di Nagari Toboh Gadang Barat juga menjadi bukti komitmen JKA dalam mengangkat potensi budaya lokal.
Untuk mengatasi keterbatasan anggaran pembangunan, JKA menggagas Goro Akbar, sebuah gerakan gotong royong massal yang melibatkan ribuan orang. Salah satu contoh monumental adalah Goro Batang Ulakan, di mana lebih dari 1.500 personel dari ASN, TNI, Polri, PKK, Ormas, dan masyarakat bahu membahu membersihkan sungai sepanjang 700 meter, yang langsung berdampak pada kelancaran aliran sungai dan penurunan risiko banjir.
Dengan pengalamannya sebagai mantan anggota DPR RI, JKA memanfaatkan jejaring luasnya di tingkat pusat untuk melobi bantuan ke Padang Pariaman. Selama 100 hari pertamanya, empat menteri—Menteri PUPR, BNPB, Mensos, dan Wamen UMKM—telah datang langsung ke daerah. Berkat kedekatan ini, berbagai program strategis pusat seperti Sekolah Rakyat, perbaikan jalan, rehabilitasi jembatan, dan pembangunan BTS berhasil masuk ke Padang Pariaman.
Tidak hanya itu, JKA juga meluncurkan pendekatan unik dengan bersepeda santai (gowes) secara rutin bersama Wakil Bupati, Sekda, dan OPD terkait. Kegiatan ini tidak hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga sebagai sarana mengecek langsung kondisi infrastruktur dan berdialog dengan masyarakat di wilayah utara, tengah, dan selatan Padang Pariaman, membawa semangat keterbukaan dan interaksi langsung dengan rakyat. (red )